Soal Iklan SMS Ramalan di TV, Ki Joko Bodo Membodohi

Jakarta, BC-Sebulan belakangan ini, wajah paranormal seperti Ki Joko Bodo, Mama Lauren dan ilusionis Deddy Corbuzier mendadak kerap nongol di televisi. Ketiganya menjadi bintang iklan ramalan atau layanan supranatural lewat SMS. Materi yang diiklankan hampir sama. Yaitu mengajak para pemirsa untuk mengirimkan SMS ke nomor tertentu, dan mengiming-imingi mereka untuk bisa menunjukkan apa yang terjadi di kemudian hari.

Namun, kini wajah ketiganya tidak akan lagi sering menghiasi layar kaca. Itu setelah Komite Penyiaran Indonesia (KPI) membatasi tiga iklan ramalan via kirim SMS itu. KPI memberikan surat peringatan per 14 April karena menganggap iklan itu telah melanggar Undang-Undang (UU) Penyiaran.

"Kita beri toleransi satu-dua hari. Sempat, iklan itu masih nongol di TV setelah 16 April lalu, tapi lebih karena alasan teknis," ujar Sasa Djuarsa Sendjaja, Ketua KPI di Jakarta, Jumat (18/4).
Sasa mengatakan, sebetulnya iklan-iklan paranormal tersebut menyentuh dua hal dalam UU Penyiaran. UU itu menyebutkan, iklan tidak boleh supranatural, mistik, membohongi dan sejenisnya. Di dalam UU juga diatur, iklan juga tidak boleh merendahkan agama dan merendahkan martabat manusia

Meski begitu, perlakuan terhadap tiga iklan itu tak sama. Untuk iklan yang menampilkan Mama Lauren dan Deddy Corbuzier, KPI masih memberi maaf. Iklan mereka tetap boleh terus asalkan harus tayang di atas jam 22.00 WIB. Sementara untuk iklan dengan bintang Ki Joko Bodo, KPI tidak memberi ampun. Harus di-stop. "Setelah memperhatikan detail isi pesan iklan yang disampaikan, memang ketiganya tidak sama persis," ujar Sasa.

Sasa menjelaskan, iklan yang dibintangi Deddy dan Mama Lauren memang bernada supranatural. Tetapi, KPI tidak menganggapnya sebagai bentuk iklan yang melecehkan agama, juga tidak bertentantangan dengan nilai-nilai agama.

"Kalimat di iklan itu "saya bisa bantu anda dalam kesulitan-kesulitan", itu kan masih mirip konsultan. Atau juga "saya bisa memprediksi kira-kira apa yang akan terjadi", itu juga kayak perhitungan konsultan, meski juga tetap supranatural. Dalam standar KPI, iklan-iklan yang seperti itu boleh, tapi harus tayang di atas jam 10 malam. Tidak boleh di jam tayangan utama TV atau prime time," ujar Sasa.

Namun, untuk iklan yang dibintangi Ki Joko Bodo, Sasa menganggapnya berbeda. Ia mengatakan, iklan Ki Joko Bodo itu jelas-jelas melanggar aturan dari UU. Juga, bertentangan dengan nilai agama. "Kalimat di iklan Ki Joko Bodo "saya bisa mengubah nasib anda…ketik REG… " itu sudah klenik. Itu kayak dia Tuhan saja," jelas Sasa.

Dikatakan Sasa, iklan Ki Joko Bodo itu mendapat protes dari banyak kalangan. Baik itu dari tokoh masyarakat, pemuka agama, guru, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU).

Tanggapan Paranormal
Dimintai komentarnya mengenai keputusan penghentian penayangan iklannya, Ki Joko Bodo mengaku tidak ambil pusing. Justru peramal yang terkenal dengan penampilan nyentriknya ini menduga ada sesama paranormal yang menginginkan agar iklannya dihentikan tayangannya.

“Dalam dunia paranormal pun ada persaingannya. Seperti halnya dalam dunia bisnis. Nah, pesaing-pesaing inilah yang menggunakan berbagai cara untuk melarang rivalnya, dalam hal ini saya, untuk beriklan di televisi,” terang Ki Joko Bodo kepada Surya.

Dituturkan Ki Joko, paranormal pesaing inilah yang meminta kepada KPI agar iklan SMS ramalan nasib dan mantranya dihentikan. Meski demikian, Ki Joko Bodo tidak menyebut paranormal pesaing mana yang dimaksudkannya.

“Masalahnya, sebenarnya ada persaingan yang tidak sehat di antara paranormal. Mereka bisa langsung bilang 'Tolong boikot iklannya si A karena ini ini ini…'. Kecemburuan sosial bisa saja terkait dalam hal ini,” lanjut pria berambut gondrong ini.

Ki Joko Bodo sendiri tidak akan menuntut KPI terkait keputusan penghentian penayangan iklannya. Pasalnya Ki Joko merasa tidak memiliki kepentingan apapun karena ia hanyalah paranormal yang coba memberikan solusi bagi yang membutuhkan.

Sementara itu, Deddy Corbuzier ketika dihubungi menegaskan bahwa KPI tidak pernah mengatakan untuk menyetop iklan yang dibintanginya itu. "Hanya memindahkan jam tayang. Yang di-stop adalah iklan Ki Joko Bodo, bukan iklan saya," tegas ilusionis berpotongan rambut unik ini.

Sedangkan Mama Lauren mengatakan, penggeseran waktu tayang iklan SMS yang dibintanginya, tak jadi masalah bagi dia. “Bila itu aturan resmi, ya silakan saja diundur penayangannya. Namun untuk lebih adilnya lagi, semua iklan ya ditayangkan pada jam yang sama, di atas pukul sepuluh malam,” tegas pemilik nama Laurentia Pasaribu ini.

Iklan-iklan yang dimaksudkannya di sini bukan hanya iklan ramalan semata, namun juga seluruh iklan yang ditayangkan di televisi. Sehingga tidak ada kecemburuan antara pengiklan yang satu dengan yang lainnya.

Disinggung apakah layanan ramalan lewat SMS seperti itu tidak berujung pada pembodohan masyarakat karena menjanjikan hal-hal tertentu, Mama Lauren menampiknya. “Saya menyampaikan apa yang telah saya lihat dan terawang. Lain halnya dengan ramalan yang lebih banyak mengandung unsur magic,” kelitnya.

Lebih lanjut Mama Lauren menuturkan, baik saat tampil di koran, televisi, ataupun radio, semua dilakoninya sesuai dengan profesinya. “Toh saya tidak merugikan siapapun. Semua saya lakukan sesuai profesi saya,” pungkasnya.