Foto :
Dorong - Kapolda Kepri, Brigjen Sutarman mencoba mendorong barikade keamanan dalam simulasi dalmas di Stadiun Temenggung Abdul Jamal, Kamis (10/4)
Batam , BC - Kesiapan Polda Kepri untuk menjaga situasi kondusif menjelang dan selama Pemilu 2009 mendatang, diperlihatkan dengan parade dan aksi gelar pengamanan demonstrasi di Lapangan Temenggung Abduljamal. Dalam simulasinya, sekitar 300 orang anggota Samapta Polda Kepri dan Poltabes Barelang, menunjukan keahlian dan kekompokan cara ampuh membubarkan massa.
Simulasi kali ini lebih kepada tampilan dan teknik baru berbaris, yang dinilai lebih cepat dan kompak menghalau massa demonstrasi. Dibawah satuan Dalmas Direktorat Samapta Polda Kepri, tampilan teknik ini menunjukan tiga teori yang disebut Teknik Paruh Lembing, Banjar Bersaf dan Bersaf Dorong Massa. Selain itu, simulasi ini juga dilengkapi dengan senjata gas air mata serta unit mobir water canon.
" Latihan ini bentuk kesiapan kita menjaga Kepri tetap kondusif dan terkendali. Seluruh daerah diperintahkan untuk bersiaga, tujuan awalnya bagaimana kita mengantisipasi gejolak masyarakat yang berkaitan dengan pemilu 2009 mendatang. Segala kemungkinan dan antisipasinya harus disiagakan juga, dan terbukti Satuan Samapta kita dalam gelar simulasi ini sukses, hanya tinggal aplikasi pada kejadian sebenarnya,"ujar Brigjen Pol Sutarman Kapolda Kepri, Kamis (10/4) usai acara.
Dijelaskan Kapolda, jumlah personil yang dilibatkan dalam satuan khusus ini ada 300 anggota, terdiri dari 100 anggota Dalmas Direktorat Polda Kepri dan 200 anggota Samapta Poltabes Barelang. Tidak hanya di Batam, kekuatan Satuan Dalmas juga dibentuk dan juga harus mengerti simulasi ini. Masing-masing Polres dan Polresta juga memiliki pasukan dengan kekuatan 100 orang anggota juga.
" Kita ingatkan kepada masyarakat, jika hendak melakukan aksi demonstrasi wajib melaporkan ke polisi. Demo tanpa izin, akan kita tindak. Apalagi demo tersebut menjurus anarkis. Pasukan ini siap membubarkan secara paksa, karena pasti melanggar hukum,"tambah Kapolda
Menurut AKBP Elia Direktur Samapta Polda Kepri, kesiagaan anggota yang dilatih menanggulangi demonstrasi ini, tidak hanya dari kelengkapan yang digunakan juga dinilai kecepatan dalam menanggapi setiap aksi yang terjadi.
" Pasukan kita siaga terus, dan kalau terjadi aksi demonstrasi, ditargetkan dalam waktu 20 menit harus siapa dilapangan,"ujar Elia.
Sementara itu, Kompol Guruh Kasat Samapta Poltabes Barelang, menjelaskan formasi Paruh Lembing, adalah formasi berbaris berbentuk anak panah, yang akan bergerak untuk memecah massa. Upaya ini dilakukan jika masa demo telah mengarah ke anarkis. Untuk formasi Banjar Bersaf dan Bersaf Dorong Massa, difungsikan untuk menghadang masa laju masa. Dua fungsi formasi ini, akan bantu oleh pasukaan dengan senjata penembakan gas air mata.
Pada kesempatan tersebut, Kapolda beserta unsur pimpinan satuan lainnya, menyaksikan dan memeragakan langsung penggunaan senjata gas air mata. Sistem penembakan senjata gas air mata, dipergakan dengan fungsi elektronik, dan penembakan gas air mata oleh personil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar