Pemilu Jabar

Foto
PILKADA JABAR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono serta anaknya Edhie Baskoro menunggu giliran untuk melakukan pencoblosan Pilkada gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, di TPS 03 Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jabar, Minggu (13/4). Presiden meminta gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat yang tampil sebagai pemenang dalam Pilkada untuk mengikuti kebijakan pemerintah pusat serta membantu pemerintah pusat untuk meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, mengurangi kemiskinan dan membangun infrastruktur



BANDUNG, BC
- Hari ini untuk pertama kali pemilihan langsung Gubernur Jawa Barat digelar. Tiga pasang kandidat gubernur dan wakilnya bertarung meraih suara terbanyak dari lebih dari 29 juta warga.

Tiga pasangan calon itu adalah Danny Setiawan (gubernur saat ini dari Partai Golkar) dan Iwan Sulanjana (Partai Demokrat); Agum Gumelar (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) dan Nu'man Abdul Hakim (Partai Persatuan Pembangunan); serta Ahmad Heryawan (Partai Keadilan Sejahtera) dan Dede Yusuf (Partai Amanat Nasional). Semua pasangan optimistis mendulang suara terbesar di ajang pemilihan hari ini.

Pertarungan menuju kursi gubernur telah memanaskan suhu Jawa Barat. Kepolisian pun menetapkan semua wilayah di provinsi ini berstatus rawan. "Kami sudah antisipasi jauh-jauh hari untuk menghadapi situasi terburuk," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Dade Achmad di Bandung kemarin.

Status rawan ditetapkan mengingat kemungkinan terjadinya praktek "serangan fajar" alias menyogok pemilih untuk memilih pasangan calon tertentu. Bukan mustahil pula akan terjadi intimidasi terhadap warga. Karena itu, mulai malam ini semua petugas kepolisian dikerahkan mengawasi desa-desa di seluruh Jawa Barat. "Kami sudah geser semuanya masuk ke desa-desa," kata Dade.

Menurut Dade, dua pertiga kekuatan polisi di Polda Jawa Barat telah dikerahkan melakukan pengamanan langsung. Mereka dibekali senjata api dan dibagi dalam delapan kelompok. Sisanya, "Dikerahkan mengawasi operasional pengamanan pemilihan."

Demi mencegah kecurangan, polisi akan mengawal kotak suara mulai dari tempat pemungutan suara hingga ke Panitia Pemilihan Kecamatan. "Kemungkinan terburuk ada penyerobotan, penggantian, sampai pengambilalihan kotak suara," kata Dade.

Polisi juga melakukan pemantauan lewat udara. Bersamaan dengan itu, tiga unit helikopter milik Polda Jawa Barat akan dikerahkan untuk menyebarkan selebaran yang berisi ajakan agar warga menggunakan hak pilihnya.

Menghadapi pemilihan hari ini, Rudi Harsa Tanaya, ketua tim kampanye pasangan Agum Gumelar-Nu'man Abdul Hakim optimistis pihaknya akan keluar sebagai pemenang. Pasangan yang didukung koalisi tujuh partai politik ini yakin bakal meraih 42 persen suara atau mendekati survei LSI, yakni 43 persen. Figur Agum yang dikenal luas, papar Rudi, menjadi modal kuat yang akan merekatkan suara tujuh partai pendukungnya. "Koalisi ini tidak akan cair suaranya," katanya.

Haris Yuliana, ketua tim kampanye pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf tak kalah yakin. "Kami optimistis," katanya di Bandung kemarin. Meskipun demikian, pasangan ini mengaku sulit meraih 40 persen suara. Survei terakhir yang dilakukan partai pendukung pasangan ini menunjukkan perolehan suara hanya 38 persen.

Pasangan Danny-Iwan juga optimistis bakal meraih suara 41 persen. Danny yakin jabatannya sebagai gubernur incumbent adalah modal untuk meraih suara terbanyak

Tidak ada komentar: