Berbagai Organisasi IJO LUMUT

Salam Tegar Selalu!!
Perasaan baru kemarin ngerayain ngerayain Valentine di kamar sama si guling,, ehh sekarang udah mau ngerayain valentine lagi aja... Februari oh Februari...

Tahun ini adalah salah satu tahun yang paling surprise buat saya. Kalo tahun kemarin status Jomblo masih masih melekat, tahun ini sang cupid mulai berbelas kasihan kepada saya. (swittt...swittt.....)

Nggak cuman saya, kalian yang ngebaca tulisan ini pasti juga ngalamin banyak perubahan.

Mungkin tahun kemarin kalian sedang hangat-hangatnya sama pacar, tahun ini mati-matian buat ngelupain pacarnya. Tahun kemarin gencar-gencarnya bikin impian bareng pacar, tahun ini mati-matian ngubur kenangan sama pacar.. (huahahahaha.. ketawa sambil koprol)

Mungkin tahun kemarin cuman bisa ngiler liat gebetan dari jauh, tahun ini udah bisa duduk bareng sama gebetan.. (Cihuyyy)

Baiklah. Cukup kata pengantarnya.

Nah, untuk saat ini, saya pengen cerita soal komunitas IJO LUMUT yang akhir-akhir ini jadi perbincangan di seantero Kepri. Tulisan ini sekaligus menjawab beberapa pertanyaan yang masuk lewat e-mail, inbox, sms, bbm, facebook, hingga surat kaleng ke saya tentang kebenaran komunitas ini..

Sebenarnya, di Kepri ada beberapa komunitas yang sejenis dengan IJO LUMUT. Namun, minimnya kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan, membuat komunitas mereka jarang ter-eskpose.


IJO LUMUT (Ikatan Jomblo Lucu dan Imut)
Seperti namanya, mereka anggota IJO LUMUT selalu merasa cukup lucu dan imut. Artinya, mereka nggak akan merasa perlu dikasihani karena masih single. Nggak ada memang alasan yang afdol bagi mereka untuk nggak punya pacar. Tapi bukan berarti golongan yang satu ini nggak punya target untuk dijadikan pacar. Jadi biarpun mereka jomblo, mereka merasa sebagai kelompok jomblo yang unik. Mengapa? Karena punya nilai plus lain, yakni berwajah imut dan lucu. Percayalah......

PERJATI (Persatuan Jomblo Sakit Hati)
Udah jelas kalau sakit hati adalah alasan orang-orang ini mendirikan komunitas ini.. Didalam pikiran mereka, mungkin daripada nanti sakit hati lagi, lebih baik nggak usah pacaran dulu. (bagi gue seh cetek banget tuh pikiran). Kadang orang-orang ini bisa cemburu dan galau mendadak kalau melihat orang lain sedang bahagia-bahagianya. Untuk punya pacar, menurut pendapat saya, tergantung besar sakit hati yang dirasakan. Kalau sakit hatinya dalam, kemungkinan dia juga bakalan lama menjomblo, kecuali ada yang bisa dengan segera membersihkan luka sakit hatinya.

KEJORA (Kelompok Jomblo Ceria)
Organisasi ini dulu bernama JOJOBA (jomblo-jomblo bahagia). Namun, setelah konflik internal akibat banyaknya friksi-friksi didalamnya, JOJOBA akhirnya sepakat di likuidasi.
Well, anggota dari komunitas yang satu ini nggak terlalu mempermasalahkan status single mereka. Toh, sendiri juga bisa tetap happy kok... Mengadopsi lagu Oppie Andaresta, prinsip mereka juga hampir sama: “I’m single and very happy...

IJO PIS (Ikatan Jomblo Pede Abis)
Anggota komunitas ini biasanya kaum jomblo yang punya tingkat rasa percaya diri yang tinggi untuk dicintai. Padahal belum tentu juga mereka punya fisik yang menawan!!! Sedih memang.. Alhasil, karena selalu merasa dicintai oleh orang-orang sekitar, mereka merasa bahwa mereka harus ‘pasang harga’ semahal-mahalnya untuk dilirik... Padahal,, belum tentu!!

OMELET (Organisasi Jomblo Super Selektif)
Biasanya penampilan kelompok yang satu ini cukup fashionable. Paras dan fisik juga mendukung. Tapi masalahnya adalah mereka terlalu selektif dalam memilih pasangan. Harus ini dan itu. Terlalu banyak syarat dan prasyarat yang diajukan sebelum orang yang didekati itu dijadiin pacar.

BALSEM (Barisan Jomblo Sementara)
Salah satu komunitas yang cukup saya benci. Keberadaannya gak tetap, dan kerap musiman.
Kelompok ini menjomblo karena baru putus dan itu nggak akan lama. Artinya sebisa mungkin setelah putus mereka akan kembali mencari pasangan yang cocok dengan mereka. Prinsip mereka bisa jadi, ‘Jangan Sampai Kelamaan Menjomblo’.

BOM LUNAR (Barisan Jomblo Belum Pernah Pacaran)
Pernah liat penampilan orang yang culun habis dengan kacamata botol susu yang tebal abis? Bisa jadi orang-orang yang kebanyakan belajar seperi itu yang akhirnya nggak mengenal cinta. Jatuh cinta aja nggak pernah, apalagi buat pacaran. Intinya mereka benar-benar belum pernah mengenal cinta. Biasanya, para anggota dari BOM LUNAR bergantung penuh kepada orang tua atau sanak saudara. Mereka memiliki prinsip, Jodoh di tangan Orang Tua. (minta dijodohin)

Demikianlah uraian singkat saya. Semoga Jomblo bukan menjadi kebiasaan, atau pun trend gaya hidup. Untuk kalian, dimanapun kalian berada, apapun jabatan dan pekerjaan kalian, TETAP SEMANGAT yah Mblo..... 

artinya :

O Tuhan, Berikanlah Bapak (ayah) ku menang togel sekali-kali…
Kasihanilah (sayangilah) ibuku, biar orang lain (secara) baik2 membayar utangnya, agar kami punya uang untuk beli daging. Biar jangan dipotong si Bleki (anjing ini) seperti ibunya bulan kemarin…
[kira-kira seperti itu artinya]

Angket Century = Kemenangan Golkar

Judul diatas memang terkesan berlebihan. Namun secara jujur menunjukkan rasa salut dan kagum saya kepada partai berlambang pohon beringin itu. Kemampuan lobi lewat kadernya yang memiliki jam terbang tinggi di DPR membuat partai ini mampu menarik partai lain berbalik mendukungnya.

Sedikit me-review. Sepanjang era reformasi ini Golkar mengambil peran besar atas lulus tidaknya hak angket. Maaf, sama sekali tidak mengecilkan kehadiran partai lain semisal PPP, PKS dan PAN. Namun, beberapa tawaran yang diberikan Golkar mampu menggagalkan hak angket atau minimal menggeser hak angket menjadi hak interpelasi.

Pada pemerintahan periode pertama SBY, setidaknya ada lima hak angket yang diajukan oleh DPR dengan motor penggerak utamanya PDI-P. Dari jelajah saya di situs DPR-RI, saya berhasil menemukan beberapa hak angket yang pernah diajukan DPR. Di antaranya adalah angket kenaikan harga BBM dan angket impor beras. Hak angket ini diajukan pada tahun 2006. Selanjutnya hak angket penyelenggaraan ibadah haji (2008) dan hak angket daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu (2009).

Dari kelima hak angket tersebut, Golkar mengambil peran besar menggembosi angket tersebut sehingga layu sebelum berkembang. Masih segar dalam ingatan kita bagaimana, Jusuf Kalla yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden dan Aburizal Bakrie sering terlihat hadir dalam setiap rapat pematangan strategi partai dan lobi-lobi antar fraksi (Peran yang saat ini coba diemban oleh Hatta Radjasa). Kebijakan dua dedengkot Golkar tersebut mampu diterjemahkan dengan baik oleh ketua Fraksi Golkar saat itu Priyo Budi Santoso yang aktif melobi partai lain dengan memberikan usulan ”jalan tengah” kepada fraksi-fraksi oposisi.

Dan terbukti, seluruh hak angket tersebut hanya mengeluarkan rekomendasi yang bersifat normatif. DPR memang masih terus berusaha menuntaskan beberapa hak angket yang mandek seperti angket penyelenggaraan haji, hak angket DPT serta kenaikan harga BBM. Tapi hampir bisa dipastikan, hak angket tersebut terlanjur basi untuk dibahas kembali.

Satu lagi bukti kehebatan partai Golkar adalah ketika DPR berencana mengusut dugaan aliran dana BLBI. Saat itu, Golkar lewat fraksinya mati-matian menentang wacana meng-angketkan masalah tersebut dan mengalihkannya menjadi hak interpelasi yang notabene setingkat di bawah hak angket.

Khusus untuk hak interpelasi tentang busung lapar (2006), Golkar bahkan memasang badan membela SBY. Saat itu, Aburizal Bakrie diutus oleh SBY berbicara di DPR menjawab tuntas pertanyaan dari anggota parlemen.

Sayangnya, kenyataan ini tidak disadari oleh Presiden SBY. Entah karena terlalu percaya diri dengan kemenangan Demokrat di pemilu lalu, lobi yang dilancarkan SBY kepada Golkar terlalu lemah sejak awal angket Century dihembuskan. Saya menduga SBY merasa nyaman dengan dukungan Demokrat yang menguasai mayoritas parlemen. Selain itu, keberhasilan SBY mendudukkan ”kader-kadernya” sebagai ketua di partai koalisi membuat kepercayaan diri SBY semakin berlipat.

Maka dari itu, pantaslah SBY terkesan tidak terlalu meladeni keinginan Golkar dan hanya memberikan gerakan yang sempit kepada Golkar berbicara. Akibatnya, posisi ketua Pansus yang diberikan oleh SBY kepada Golkar dijadikan pintu masuk menyerang balik SBY. Sebagai pemenang kedua, idealnya, SBY memberikan porsi lebih besar kepada Golkar untuk bicara. Selain itu. Demokrat harus meningkatkan lobi terhadap fraksi oposisi seperti Hanura dan Gerindra sedini mungkin jika berat menjinakkan PDI-P.

Di satu sisi, anggota DPR dari partai Demokrat yang kebanyakan datang dari kalangan artis dan olahragawan terkesan hanya bergerak jika mendapat perintah SBY. Kondisi ini diperparah oleh manuver kader Demokrat yang terlihat”ngambekan” dan kerap melontarkan ancaman ”Reshuflle” kepada Golkar. Hal inilah membuat hubungan antara kedua partai tersebut semakin merenggang.

Padahal, isu ”Reshuflle”merupakan hal yang sangat sepele bagi Golkar. Saya yakin Golkar memiliki hitung-hitungan yang matang jika akhirnya terpaksa bermain diluar lingkaran pemerintahan Mengapa? Golkar akan dengan mudah bergabung dengan PDI-P and the gank menggerogoti pemerintahan SBY. Selain itu, jika bermain diluar lingkaran pemerintahan, Golkar akan lebih leluasa melontarkan kritikan keras dengan tujuan kemenangan di 2014 nanti.

Berangkat dari kenyataan itulah, maka saya berani bertaruh, SBY tidak akan berani mendepak Golkar dan merubah komposisi kabinetnya meskipun Demokrat terus berteriak agar SBY mengusir Golkar dari koalisi. Minimal untuk setahun kedepan Golkar aman di Kabinet.

Bagaimanapun juga, SBY masih membutuhkan Golkar dan seluruh anggota koalisi sebagai benteng terakhir agar proses hukum Century tidak kebablasan. Jika kebablasan, kursi RI-1 hampir dipastikan bablas juga dari tangan SBY. Well,, kita lihat saja perkembangan kedepan.

Masa Depan Indonesia dalam Handphone Anggodo





Sore kemarin, sepulang mengitari Tanjungpinang seharian, saya terusik dengan tayangan siaran langsung sidang Mahkamah Konstitusi dengan agenda mendengarkan rekaman Anggodo dengan ”teman-temannya”. Baru lima menit saya menyimak siaran langsung tersebut, perut saya mendadak mual. Bayangkan saja, masa depan peradilan negara ini dengan santainya dikontrol melalui telepon selular seorang bajingan bernama Anggodo!!!

Presiden Indonesia sekalipun, saya rasa tidak bisa mengontrol jalannya pemerintahan lewat telepon selular.
Ada rapat terbatas, rapat harian, rapat internal, dan rapat-rapat lain-lain. Luar Biasa memang Anggodo itu.....

Saya jadi teringat dengan germo kelas kakap yang memajang nomor handphonenya diiklan baris koran-koran merah. Dengan modal kring krang, nyerocos kesana kemari, terima panggilan dari sana sini, Anggodo berhasil bikin pejabat yang dihormati dan disegani dimata publik menjadi ”Jongos” nya.

“Jadi KPK nanti ditutup, ngerti nggak?!”

MANTAP!!!!!.

Setau saya, untuk membubarkan lembaga yang ditakuti koruptor itu butuh beberapa kali pembahasan di DPR, beberapa kali uji materi di MK, dan beberapa perpu dari Pak Presiden. Namun hal itu tampaknya keliatan sangat simpel dan gampang di mulut Anggodo. Hati kecil saya sempat nyeletuk, udah kayak satpol PP aja nutupin warung kaki lima.. (Maz Pram.. kalau ngebaca ini, maaf yah...Hehehehe... )

”Tersangka sudah ditahan, menang kita,” teriak Anggodo ketawa terkekeh. Makin mual saja saya.... Huekkksssss..


Hebatnya lagi, Anggodo bahkan terang-terangan ngebanggain kalau dia memang benar-benar germo nomor satu.

”Ternyata Truno tiga komitmennya tinggi sama saya. Sesok Chandra dilebokne ya.. Tak pateni neng jero,”
Saya jadi teringat sosok Al-Pacino mafia dari Italia sana. Mungkin, Al-Pacino bakalan minder kalau ketemu dengan Anggodo. Luar biasa sekali bapak tua ini.

Namun, ada satu hal yang semakin membuat saya mual. Cerita ”KONON KATANYA” yang mengatakan hukum di Indonesia itu bisa ditawar, diputar-putar, ditarik keatas, kebawah, didiskon, benar adanya!!

Konfirmasi inilah yang memicu kemarahan masyarakat Indonesia di hampir seluruh belahan dunia. Beberapa teman kuliah dan SMU yang saat ini berada di Jerman, Amerika dan Afrika Selatan sampai-sampai mengirimkan e-mail dan pesan facebook meminta penjelasan tentang cerita bau comberan itu.

Wajar kalau masyarakat semakin muak dengan praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang oleh aparat penegak hukum.

Bukan sok berlebihan,, secara pribadi, saya merasa marah, terluka dan tersakiti mendengarkan rekaman tersebut. Jadi, Wajar kalau masyarakat melawan.

Perlawanan spontan masyarakat terlihat ketika mereka menjadikan sosok Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah sebagai simbol perlawanan penegakan hukum!!!
Saat ini, keberadaan Bibit dan Chandra sudah menjadi simbol hati nurani rakyat, yang seharusnya bisa ditangkap dan didengarkan oleh pemerintah.

Ada baiknya, pemerintah agar segera berubah dan memperbaiki diri. Karena jika tidak, rakyat akan melakukan perlawanan secara menyeluruh.

Kalau sudah begitu, jangan salahkan kalau ”People Power” yang sudah dua kali mewarnai perjalanan sejarah Indonesia kembali terulang. Jangan sampai kepercayaan publik menjadi turun yang berimbas kepada gerakan menurunkan presiden yang baru saja dilantik bulan lalu..

Hati kecil saya teriak... ”JANGANNNNNNNN...........”

Sindrom Narsis Lima Tahunan


Menjelang Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April 2009 dan Pemilu Presiden (Pilpres) 8 Juli 2009, ribuan atribut kampanye seperti baliho, spanduk, bendera, kalender, stiker, banner, dan selebaran berserakan di banyak tempat strategis. Jika mau jujur, fenomena ini merupakan mahakarya dari para calon legislative (caleg) akan eksistensi mereka agar diperhatikan.

Akibat perbuatan mereka, mengubah kota menjadi galeri terbuka, dengan isi pameran foto-foto wajah polesan photoshop terbaik mereka. Tak hanya itu, angkutan umum dan mobil pribadi disulap menjadi media kampanye, baik oleh caleg di semua tingkatan maupun bakal capres-cawapres. Di tengah iklim politik yang kompetitif, pemasangan pelbagai atribut kampanye yang menghiasi atau malah mengotori wajah Indonesia itu sebetulnya termasuk hal yang harus dilakukan setiap caleg dan atau bakal capres-cawapres.

Setidaknya, hal itu berfungsi sebagai sosialisasi untuk memperkenalkan profil diri, visi-misi, program kerja, blue print kepemimpinan caleg dan atau bakal capres-cawapres jika terpilih. Meski demikian, mencermati content dari pelbagai atribut kampanye yang ada ternyata dominan atau bahkan cenderung berlebihan alias NARSIS!

Biasa..... anomali perasaan manusia seringkali membuat manusia sulit untuk bersikap menyombongkan diri. Narsis akan begitu dibenci bila kata itu melekat dengan kata ”orang lain”, namun pada saat itu pula, narsis itu telah menjadi kenyataan yang dekat dengan kita. Percaya atau tidak, diam-diam kita memiliki sifat alamiah dasar yaitu narsis. Saya pun sekuat tenaga untuk tidak membeci narsis yang bersenyawa dengan kata ”orang lain”. Namun kenyataannya sulit sekali….

Fenomena narsis ini di sisi lain bukan hal yang perlu diseriusi, sebab dalam kenyataannya narsis ini bisa datang dengan berbagai fungsi, misalnya dengan sedikit narsis, kita akan sedikit optimistis.

Nah, kembali ke urusan caleg, kali ini saya benar-benar dibuat heran, sebab narsis saat ini sudah keterlaluan. Coba saja lihat di tiang listrik, pepohonan di jalan, gambar caleg bertebaran di mana-mana. Ada beberapa pesan yang sengaja ingin ditampilkan dan tanpa sengaja, caleg tersebut benar-benar sedang terendam dalam lumpur narsis. Coba aja lihat ungkapan caleg dalam spanduk yang saya temukan di beberapa sudut kota Batam dan Tanjungpinang.

1. Muda Kuat dan Bergairah
2. Bersama Anda, Saya Bisa
3. Bapak Wong Cilik
4. Pilihlah Saya Jadi Wakil mu
5. Kenapa harus Golput kalau ada “Anu”
6. Pilihan Rakyat Sejati
7. Terbukti Amanah

Lebih parah lagi ada yang memberi pesan yang jauh sekali sambungannya dengan tema calegnya... “. “Aku bangga jadi bangsa Indonesia”. Nah, yang bilang saya ga bangga jadi bangsa Indonesia siapa??!!

Ada juga yang kelewat narsis bahkan cenderung keterlaluan. “Selamat datang di kawasan pengaspalan jalan anu.... berkat pengawalan bapak anu, dana APBD terealisasikan untuk pengaspalan.” Gak lupa pula, nama plus dengan logo gambar Pohon Kuningnya nongol di pengkolan jalan. Nah loh…

Memang pemilu ini adalah pemilu narsis. Siklus lima tahunan menyulap orang yang bukan siapa-siapa menjadi siapa-siapa lewat jalur pintas yang dinamakan pemilu. Beruntungnya, saya belum se narsis mereka untuk mengatakan bahwa saya adalah siapa-siapa dari siapa-siapa……

PETER & TINA



Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan

apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang
asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

Tina: "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa
berbagi waktu denganku."

Peter: "kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita
berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang."
(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

Tina: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?"

Peter: "Eh? permainan apaan?"

Tina: "Eng... gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi
pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?"

Peter: "baiklah... lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa
bulan ke depan."

Tina: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong! hari ini
akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"

Peter: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi
maen deh. katanya film itu bagus"

Tina: "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke
karaoke ya...
ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru."

Peter : "Boleh juga..."
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang
malam harinya)

Hari ke 2:
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe,
suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa
hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter membeli sebuah
kalung perak berliontin bintang untuk Tina.


Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang
sahabat Peter.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli
sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di
foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai
berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Peter.
Tangan tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya.
Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.

Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay.
Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan
bintang dalam pelukannya.
Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin
berpadu
dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang
langit, dan melihat bintang jatuh.
Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter.
Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul
dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter
terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup
lilin ulang tahunnya.

Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan
mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy
bear
untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.

Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China.
Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal.
Sang peramal hanya mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang"
kemudian peramal itu meneteskan air mata.

Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai.
Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain.
Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil
berpegangan
tangan,
merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka.
Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah
lagi.

Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan
sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.

15:20 pm
Tina: "Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar. "
Peter: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja.
Kamu mau minum apa?"
Tina: "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota
hari ini. Sebentar ya"
Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta
selalu macet.

15:30 pm
Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah
panik.
Peter : "Ada apa pak?"
Orang asing: "Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan
itu adalah temanmu"
Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu.
Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari
siang,tergeletak
tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya.
Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat.
Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.
Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.

23:53 pm
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik.
Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput.
Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya."
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia
segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat
tetapi terlihat damai.
Peter duduk disamping pembaringan tina dan menggenggam tangan Tina
dengan
erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang
sangat dalam di hatinya.
Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya.
Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.

Dear Peter...
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
sebelumnya.
Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa
memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan
pada bintang jatuh malam itu di pantai,
Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi
kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.

23:58
Peter: "Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati
saat
meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.
Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah
99 hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku
kesepian!
Tina, Aku sayang kamu...!"

Jam dinding berdentang 12 kali.... jantung Tina berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100...


PS:
Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan
pernah kembali lagi.

True love doesn't have a happy ending, because true love never ends...