HONGKONG, BC - Dua pria di Hong Kong, Rabu (14/5) lalu, dijatuhi              hukuman penjara selama beberapa bulan hanya karena menganiaya kucing              hingga mati demi mengusir rasa bosan. Kedua terpidana, sopir Tse              Wing-lai (24) dan teknisi Leung Siu-tung (19), berkumpul dengan              sekelompok remaja dan pemuda ketika memutuskan mengejar seekor              kucing dengan tongkat dan batang kayu. Warga Kota Siu Sai Wan              memanggil polisi setelah menyaksikan pembunuhan itu pada Maret lalu              dan menemukan kucing betina berbulu hitam dan putih tersebut mati di              saluran air.
Dalam sidang di pengadilan wilayah timur Hong Kong itu, Rabu lalu,              Tse dijatuhi hukuman penjara empat bulan dan Leung tiga bulan              setelah keduanya mengakui melakukan tindakan kejam pada binatang dan              memperlakukan binatang dengan buruk. Pengadilan mengetahui bahwa Tse              dan Leung adalah sebagian dari 10 orang, yang memutuskan mengejar              dan membunuh kucing untuk kesenangan dan karena mereka bosan.
            Hakim Gary Tallentire menggambarkan serangan itu "serius dan              mengganggu" serta mengatakan bahwa tidak satu pun dari tersangka              menunjukkan penyesalan atas pembunuhan tersebut. Juru Bicara              Kelompok Pencegahan Kejahatan pada Binatang, Kamis, berkata kepada              China Morning Post bahwa dia tidak merasa hukuman "toleran" itu              mencerminkan keseriusan tindak kejahatan.
Pemerintah Hong Kong tahun lalu memperkuat hukum kejahatan terhadap              binatang dan menjadikan tindakan itu dapat dijatuhi hukuman penjara              hingga selama-lamanya tiga tahun serta denda sebesar-besarnya              sekitar US$ 25.000 (sekitar Rp 225 miliar). Kepemilikan binatang              meledak di mantan jajahan Inggris itu dalam beberapa waktu terakhir,              sehingga makin banyak pasangan memelihara kucing dan anjing di kota              tersebut, yang tingkat kelahirannya terus menurun secara beruntun              itu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar